Besi beton atau baja tulangan adalah salah satu material yang paling umum digunakan dalam berbagai proyek konstruksi bangunan, dikarenakan fungsinya yang sangat vital menjadikan besi beton sebagai material yang wajib memenuhi standar nasional indonesia atau yang biasa kita kenal dengan (SNI), suatu besi beton wajib Untuk memenuhi SNI dikarenakan penggunaannya akan berimbas pada keamanan dan keselamatan, mengingat hal ini berkaitan dengan kekuatan dan ketahanan bangunan.
Besi beton polos biasa digunakan untuk dowels spiral dikarenakan daya tariknya lebih rendah, sedangkan besi beton bersirip atau ulir digunakan untuk struktur yang memerlukan kekuatan yang lebih tinggi, sirip sirip pada besi beton ulir berfungsi secara vital untuk menghalangi pergerakan pada arah longitudinal batang pada beton.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai besi beton yang berSNI, kita perlu mengulik proses pembuatan besi beton, secara singkat, proses pembuatan besi beton dimulai dengan pemanasan billet baja pada temperatur kurang lebih 1300°C untuk memudahkan proses canai. Billet yang telah dipanaskan dimasukkan ke mesin roll untuk disesuaikan dengan ukuran diameternya. Setelah itu billet didinginkan dan dipotong sesuai dengan ukuran panjang besi beton yang telah ditentukan
Apa itu Besi Beton SNI
BSN atau Badan Standarisasi Nasional adalah lembaga yang bertugas dalam pembuatan Standarnisasi, tidak terkecuali dalam pembuatan standarnisasi beton, sebelumnya standar besi beton untuk industri baja pada Indonesia sendiri berlaku dalam SII 138-1984 yang mengatur perihal Mutu dan cara Uji Baja Tulang Beton. Setelahnya terdapat beberapa poin revisi dan diubah menjadi SNI 07-2052-2002 mengenai Baja Tulang Beton yang dikeluarkan oleh BSN pada Tahun 2002, standarisasi ini mereferensi pada besi baja berstandar Jepang atau JIS
Besi beton dikatakan memenuhi kualitas SNI apabila mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah dan BSN
Kriteria Besi Beton SNI berdasarkan BSN
Ada beberapa kriteria yang ditetapkan BSN dalam Besi beton antara lain sebagai berikut
-Ukuran Nominal, ukuran yang telah ditetapkan
-Toleransi, besar penyimpangan yang diizinkan
-Diameter Dalam, Ukuran Diameter tanpa sirip pada baja tulang beton sirip
-Sirip Melintang, tiap sirip yang terdapat pada permukaan batang baja tulang beton yang melintang pada sudut batang baja tulang beton berdasarkan sifat tampaknya, besi tidak boleh mengandung serpihan, lipatan,retakan, gelombang, cerna dan hanya diperkenakan berkarat ringan pada permukaan.
Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45° terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut antara 45° sampai dengan 70°, arah sirip melintang pada satu atau kedua sisi dibuat berlawanan, sedangkan, bila sudutnya diatas 70°, arah berlawanan tidak diperlukan.
Ukuran Diameter Besi Beton dan Toleransinya
Ukuran diameter besi beton adalah salah satu hal yang paling diperhitungkan jika membicarakan soal besi beton SNI, Toleransi ukuran dalam besi beton diartikan sebagai penyimpangan ukuran yang masih dalam batas yang dikatakan wajar, baik lebih maupun kurang dari ukuran yang telah ditentukan.
Dalam toleransi pada besi beton ulir sendiri sebenarnya sama, hanya pada besi beton ulir diameter diukur berdasarkan diameter yang ada didalam besi beton.
Ukuran panjang baja Tulang Beton
Merujuk pada SNI 07-2025-2002. Panjang baja tulangan ditetapkan hanya sebesar 6 m, 9 m dan 12 m, hal ini merubah pernyataan pada SII 0136-84 yang menyatakan bahwa besi beton memiliki ukuran 3 m, toleransi panjang baja tulangan beton ditetapkan minus 0 mm (-0 mm) plus 70 mm (+ 70 mm), dengan demikian toleransi panjang besi beton tidak boleh melebihi 7 cm
Tingkat Kekuatan Besi Beton
Kekuatan dari besi beton ditentukan berdasarkan sifat mekanisnya , ada 2 sifat mekanis besi yakni sifat jangka pendek dan sifat jangka panjang, sifat jangka pendek diuraikan berdasarkan kekuatan tekan, geser dan modulus elastisitas, sedangkan sifat jangka panjang sendiri, meliputi rangkak dan susut, rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat terdapat beban yang bekerja, sedangkan susut adalah penyusutan volume beton akibat kehilangan uap air atau penurunan suhu.
Tingkat kekuatan pada besi beton polos terdiri dari 2 tingkat yaitu BjTp 24 dan BjTP 30, sedangkan terdapat 4 tingkat kekuatan dari besi beton ulir, yaitu BjTS 30, BjTS 35, BjTS 40, dan BjTS 50.
Marking Warna dalam Besi Beton
BSN menetapkan bahwa setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda, dengan cara yaitu diberi warna yang tidak mudah hilang pada ujung penampangnya, warna yang diberi tidak boleh sembarang atau asal, BSN sendiri telah menentukan standarnya, BjTS 24 menggunakan warna Hitam, BjTS 30 warna biru, BjTS 35 warna merah, BjTS 40 warna kuning dan BjTS 50 warna hijau.
Pengkodean pada Besi Beton
BSN juga mempunyai standar pencantuman informasi yang cukup lengkap
-Nama atau singkatan dari pabrik pembuat
-Ukuran(diameter dan panjang)
-Kelas Baja
-Nomor lembaran (No. Heat)
-Nomor seri produksi dan tanggal produksi
-nomor SNI
Toleransi Berat baja tulangan
Tak hanya toleransi ukuran diameter, terdapat juga toleransi berat, berat dalam komoditas besi merupakan salah satu hal yang penting mengingat ini berkaitan dengan harga besi.