Dalam dunia konstruksi, besi dan baja merupakan komponen yang banyak digunakan. Baik untuk pondasi rumah, tiang, hingga dak. Sebagai catatan, besi dan baja tidaklah sama dan cenderung memiliki perbedaan kompleks.
Secara tampilan pun, besi dan baja mempunyai tampilan serupa. Namun, jika diperhatikan saksama pastinya akan berbeda. Bukan hanya itu, fungsi besi dan baja pun memiliki fungsi tidak sama bahkan tidak boleh digunakan asal. Untuk informasi perbedaan besi dan baja yang jarang diketahui, silakan simak ulasan berikut!
1. Material besi dan baja
Coba sandingkan antara besi dan baja, pasti sekilas akan sama. Ini lantaran kedua benda ini berasal dari jenis logam serupa, yakni unsur Fe atau ferum. Perbedaanya terletak pada tingkat kemurniannya.
Dibanding baja, besi didesain dengan unsur Fe murni, kendati besi murni terbilang jarang ditemui. Ini karena besi murni lebih gampang berekasi dengan oksigen yang menimbukan karat. Tidak heran jika besi dibiarkan di tempat terbuka, lama kelamaan rentan berkarat.
Di sisi lain, baja adalah material buatan yang terbentuk dari banyak unsur, termasuk besi. Material lainnya seperti karbon, mangan, fosfor, mangan, silikon, nitrogen, dan alumunium. Berkat paduan banyak material ini, baja disebut tahan oksidasi oksigen.
2. Karakteristik besi dan baja
Seperti yang telah dijelaskan, besi dan baja terbentuk dari material berbeda. Besi terbuat dari Fe, sementara baja berasal dari campuran besi dan komponen lain. Oleh karena hal tersebut, besi lebih rentan berkarat dibanding baja yang justru tahan akan kelembaban udara.
Kendati demikian, besi mempunyai tingkat elastisitas tinggi, sedangkan baja lebih cenderung. Di sisi lain, baja mengandung karbon yang memungkinkanya mempunyai daya tarik kuat serta kekerasan hingga 1000 kali lebih baik dari besi murni. Lebih lanjut, baja mempunyai daya redam lebih rendah yang menjadikannya mempunyai cakupan penggunaan luas.
3. Ketahanan dalam jangka waktu lama
Berhubung terbuat dari material yang berbeda, kondisi besi dan baja setelah dipakai dalam jangka waktu tertentu pun tidak sama. Lama kelamaan, besi akan mengalami proses oksidasi yang bikin permukaanya berkarat. Oleh karena karat tersebut, besi yang semula kuat akan mulai rapuh.
Berbeda dengan besi, baja lebih tahan terhadap kelembaban udara. Dengan begitu, proses oksidasi ataupun karat tidak akan muncul. Alih-alih rapuh, besi cenderung kuat dan berkilap kendati telah digunakan dalam jangka waktu lama. Tampak lebih unggul, ya.
4. Ketersediaan besi dan baja
Terkait ketersediaan produk, besi memiliki stok yang lebih banyak. Mengingat bahan pembuatannya, yakni Fe tersedia langsung di alam. Sementara itu, untuk membuat baja, produsen perlu melakukan sejumlah tahapan secara tepat. Proses pembuatan ini pun memerlukan waktu yang lama.
Setelah berhasil dibuat, baja kemudian dibeli oleh distributor besi baja untuk kembali dipasarkan. Nah, berhubung ketahanan baja lebih unggul dibanding besi, tentu harga baja lebih mahal dari besi.
5. Suara besi dan baja
Selain tekstur dan ketahanan, besi dan baja pun mempunyai suara berbeda ketika dipukul dengan palu. Berkat sifat logam yang dimilikinya, besi dapat meredam getaran suara. Sehingga ketika besi dipukul, suara yang ditimbulkan tidaklah begitu nyaring. Sementara bila baja dipukul, suara yang keluar terdengar seperti ‘trang’ yang terdengar cukup jelas.
Bagaimana, sekarang tahu, kan jika antara besi dan baja mempunyai perbedaan signifikan. Dimulai dari material, karakteristik, ketahanan, ketersediaan, hingga suara yang timbul. Nah, jika kebetulan sedang mencari besi atau baja dengan kualitas baik, tentu tempat terbaik yang menyediakannya adalah Sentral Besi.